MERANTAU ITU IBADAH
Sajak: Arisel Ba
Berkeras leher berhujah menegak basah benang
Dalam merungkaikan salasilah dan akar warisan
Mencari asal usul Orang Melayu Rao:
Dari manakah sebenarnya mereka itu datang
Adakah sisa perjuangan Empayar Rao, India
Atau pelarian daripada pembunuhan etnik Champa?
Beribu tahun merentasi pancaroba peradaban zaman
Puluhan debat ratusan hujah diterima disanggah
Ribuan teori tamadun etnik rupa bangsa di tafsir
Realitinya: Orang Melayu Rao dari lereng Bukit Barisan
Berakit buluh bukit dari hulu Batang Rokan
Bagai pahlawan pedang terhunus di tangan
Sundang panjang tersisip di pinggang kanan
Badik Rao tersisip di pinggang kiri
Merempuh jeram tajam tebing berliku
Sampai ke muara Batang Rokan, menerpa lautan
Memperkasa falsafah Orang Melayu Rao:
’ Merantau itu ibadah, mencuba nasib di tempat baru”
Setelah lama aku keliru membaca nasab
Mentafsir hujah daripada pengisahan dan seminar
Aku pun bertemu asal usul di Mapattunggul
Termenung di Jambatan Asyik aku tidak keliru
Mengingatkan aku balada Sekondak Hati:
” Sekondak Hati, melinteh tibo dari seborang membawo hati, dongen tangisan, berbalut luko
Sekondak Hati, jiwonyo gigih lalu merantau meninggal kampuung, sanak saudaro jauh di mato
Sekondak Hati, membuko tanah, karangen baru merodah donai, menyuluh arah jalen berliku merantau laei, mencubo nasib, di tompek lain dongen harapen, anak cucunyo, hidup bahgio
Kami yang ado, tak melupoken pengorbanenmu Sekondak Hati, jasomu totop aken dikonang
Sekondak Hati, membuko tanah, karangen baru merodah donai, menyuluh arah jalen berliku duhai anakku, ingetlah dikau asal usul mu mengalir darah di tubuh diko, Seko ndak Hati”
Akhirnya aku mengingat dan menghafal:
Gulai Asam Keli, Gulai Pisang Muda,
Gulai Pucuk Paku, Gulai Rebung Buluh,
Gulai Rebus Rao, Goreng Sepat Ronggeng,
Serabai, Kelamai, Sambal Rom, Sambal Hitam
Adalah makanan pusaka dari Mapattunggul,
Padang Nunang, Padang Metinggi, Langsat Kodok,
Tarung-Tarung, Tanjung Betong, Tanjung Alai,
Padang Gelugor, Bonjol, Lubuk Sikaping, Panti,
Lougo, Lubuk Layang, diserap kepada warisan ku
5 – 6 Januari 2011
Kuantan, Pahang
Sajak: Arisel Ba
Berkeras leher berhujah menegak basah benang
Dalam merungkaikan salasilah dan akar warisan
Mencari asal usul Orang Melayu Rao:
Dari manakah sebenarnya mereka itu datang
Adakah sisa perjuangan Empayar Rao, India
Atau pelarian daripada pembunuhan etnik Champa?
Beribu tahun merentasi pancaroba peradaban zaman
Puluhan debat ratusan hujah diterima disanggah
Ribuan teori tamadun etnik rupa bangsa di tafsir
Realitinya: Orang Melayu Rao dari lereng Bukit Barisan
Berakit buluh bukit dari hulu Batang Rokan
Bagai pahlawan pedang terhunus di tangan
Sundang panjang tersisip di pinggang kanan
Badik Rao tersisip di pinggang kiri
Merempuh jeram tajam tebing berliku
Sampai ke muara Batang Rokan, menerpa lautan
Memperkasa falsafah Orang Melayu Rao:
’ Merantau itu ibadah, mencuba nasib di tempat baru”
Setelah lama aku keliru membaca nasab
Mentafsir hujah daripada pengisahan dan seminar
Aku pun bertemu asal usul di Mapattunggul
Termenung di Jambatan Asyik aku tidak keliru
Mengingatkan aku balada Sekondak Hati:
” Sekondak Hati, melinteh tibo dari seborang membawo hati, dongen tangisan, berbalut luko
Sekondak Hati, jiwonyo gigih lalu merantau meninggal kampuung, sanak saudaro jauh di mato
Sekondak Hati, membuko tanah, karangen baru merodah donai, menyuluh arah jalen berliku merantau laei, mencubo nasib, di tompek lain dongen harapen, anak cucunyo, hidup bahgio
Kami yang ado, tak melupoken pengorbanenmu Sekondak Hati, jasomu totop aken dikonang
Sekondak Hati, membuko tanah, karangen baru merodah donai, menyuluh arah jalen berliku duhai anakku, ingetlah dikau asal usul mu mengalir darah di tubuh diko, Seko ndak Hati”
Akhirnya aku mengingat dan menghafal:
Gulai Asam Keli, Gulai Pisang Muda,
Gulai Pucuk Paku, Gulai Rebung Buluh,
Gulai Rebus Rao, Goreng Sepat Ronggeng,
Serabai, Kelamai, Sambal Rom, Sambal Hitam
Adalah makanan pusaka dari Mapattunggul,
Padang Nunang, Padang Metinggi, Langsat Kodok,
Tarung-Tarung, Tanjung Betong, Tanjung Alai,
Padang Gelugor, Bonjol, Lubuk Sikaping, Panti,
Lougo, Lubuk Layang, diserap kepada warisan ku
5 – 6 Januari 2011
Kuantan, Pahang
No comments:
Post a Comment